Jumat, 27 April 2012

Sambungan KISAH NABI ADAM A.S.

orang-orang yang rugi bila
Engkau tidak mengampuni dan
mengasihi kami."
Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.
Allah telah menerima taubat Adam dan
Hawa serta mengampuni perbuatan
pelanggaran yang mereka telah lakukan
hal mana telah melegakan dada mereka
dan menghilangkan rasa sedih akibat
kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis
sehingga terjerumus menjadi mangsa
bujukan dan rayuannya yang manis
namun berancun itu.
Adam dan Hawa merasa tenteram
kembali setelah menerima pengampunan
Allah dan selanjutnya akan menjaga
jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan
akan berusaha agar pelanggaran yang
telah dilakukan dan menimbulkan murka
dan teguran Tuhan itu menjadi
pengajaran bagi mereka berdua untuk
lebih berhati-hati menghadapi tipu daya
dan bujukan Iblis yang terlaknat
itu.Harapan untuk tinggal terus di syurga
yang telah pudar karena perbuatan
pelanggaran perintah Allah,hidup
kembali dalam hati dan fikiran Adam dan
Hawa yang merasa kenikmatan dan
kebahagiaan hidup mereka di syurga
tidak akan terganggu oleh sesuatu dan
bahawa redha Allah serta rahmatnya
akan tetap melimpah di atas mereka
untuk selama-lamanya.Akan tetapi Allah
telah menentukan dalam takdir-Nya apa
yang tidak terlintas dalam hati dan tidak
terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang
telah menentukan dalam takdir-nya
bahawa bumi yang penuh dengan
kekayaan untuk dikelolanya,akan dikuasai
kepada manusia keturunan Adam
memerintahkan Adam dan Hawa turun
ke bumi sebagai benih pertama dari
hamba-hambanya yang bernama
manusia itu.Berfirmanlah Allah kepada
mereka:"Turunlah kamu ke bumi
sebagian daripada kamu menjadi musuh
bagi sebagian yang lain kamu dapat
tinggal tetap dan hidup disan sampai
waktu yang telah ditentukan."
Turunlah Adam dan Hawa ke bumi
menghadapi cara hidup baru yang jauh
berlainan dengan hidup di syurga yang
pernah dialami dan yang tidak akan
berulang kembali.Mereka harus
menempuh hidup di dunia yang fana ini
dengan suka dan dukanya dan akan
menurunkan umat manusia yang
beraneka ragam sifat dan tabiatnya
berbeda-beda warna kulit dan
kecerdasan otaknya.Umat manusia yang
akan berkelompok-kelompok menjadi
suku-suku dan bangsa-bangsa di mana
yang satu menjadi musuh yang lain saling
bunuh-membunuh aniaya-menganianya
dan tindas-menindas sehingga dari waktu
ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya
dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-
hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh
damai kasih sayang di antara sesama
manusia jalan yang menuju kepada
redha-Nya dan kebahagiaan manusia di
dunia dan akhirat.
Kisah Adam dalam Al-Quran.
Al_Quran menceritakan kisah Adam
dalam beberapa surah di antaranya
surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat
38 dan surah Al_A'raaf ayat 11 sehingga
25
Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah
Adam.
Bahawasanya hikmah yang terkandung
dalam perintah-perintah dan larangan-
larangan Allah dan dalam apa yang
diciptakannya kadangkala tidak atau
belum dapat dicapai oelh otak manusia
bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat
sebagaimana telah dialami oleh para
malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah
akan menciptakan manusia - keturunan
Adam untuk menjadi khalifah-Nya di
bumi sehingga mereka seakan-akan
berkeberatan dan bertanya-tanya
mengapa dan untuk apa Allah
menciptakan jenis makhluk lain daripada
mereka yang sudah patuh rajin
beribadat, bertasbih, bertahmid dan
mengagungkan nama-Nya.
Bahawasanya manusia walaupun ia telah
dikurniakan kecergasan berfikir dan
kekuatan fizikal dan mental ia tetap
mempunyai beberapa kelemahan pada
dirinya seperti sifat lalai, lupa dan
khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri
Nabi Adam yang walaupun ia telah
menjadi manusia yang sempurna dan
dikurniakan kedudukan yang istimewa di
syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-
sifat manusia yang lemah itu.Ia telah lupa
dan melalaikan peringatan Allah
kepadanya tentang pohon terlarang dan
tentang Iblis yang menjadi musuhnya
dan musuh seluruh keturunannya,
sehingga terperangkap ke dalam tipu
daya dan terjadilah pelanggaran pertama
yang dilakukan oleh manusia terhadap
larangan Allah.
Bahawasanya seseorang yang telah
terlanjur melakukan maksiat dan berbuat
dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa
dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan
ia sedar akan kesalahannya dan
bertaubat tidak akan melakukannya
kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya
dpt mencakup segala dosa yang
diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik
bagaimana pun besar dosa itu asalkan
diikuti dengan kesedaran bertaubat dan
pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan congkak selalu
membawa akibat kerugian dan
kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun dari
singgahsananya dilucutkan
kedudukannya sebagai seorang malaikat
dan diusir oleh Allah dari syurga dengan
disertai kutukan dan laknat yang akan
melekat kepada dirinya hingga hari
Kiamat karena kesombongannya dan
kebanggaaannya dengan asal-usulnya
sehingga ia menganggap dan
memandang rendah kepada Nabi Adam
dan menolak untuk sujud
menghormatinya walaupun
diperintahkan oleh Allah s.w.t.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar