Jumat, 20 April 2012

Cerita Mini Inspiratif:“Rajin Beribadah KokNggak Kaya Sih?”

Seperti biasa, setelah mendengar hal-hal
baru yang belum dimengerti, lelaki 12
tahun, siswa kelas satu Sekolah
Menengah Pertama ini selalu mengajak
ayahnya berdiskusi.
Image
Ilustrasi Ayah & Anak
“Yah, kakek kok nggak kaya-kaya, ya?
Padahal tiap waktu shalat berjamaah di
mesjid, rajin membaca Alquran, bahkan
menghabiskan sepertiga malam dengan
shalat sunat segala.” Tanya Ghano pada
Faris, ayahnya.
”Lho, memang shalat dan ibadah lainnya
itu ada hubungannya dengan kaya?” Si
Ayah balik bertanya.
“Tadi di sekolah, Guru Agama bilang kalau
seorang hamba bersyukur, Allah akan
menambah nikmat pada hambaNya.
Shalat itu kan salah satu bentuk syukur
hamba pada Tuhan, tapi kakek kok begitu
begitu aja?”
Faris tersenyum, sesaat kemudian
berkata, “Nikmat itu kan tidak hanya
dalam bentuk kekayaan materi.
Kesehatan, pikiran yang lapang, umur
yang bermanfaat, punya cucu rajin
seperti Ghano, suka menolong, hormat
pada orangtua, sayang sama adik-adik,
itu kan kenikmatan juga namanya..”
Lelaki kecil itu tersanjung mendapat
pujian sang Ayah.
“Tuhan itu Maha Berkuasa, kenikmatan
akan diberikan kepada siapa pun yang
dikehendakiNya,” si Ayah menambahkan.
“Termasuk pada orang-orang yang dzalim
dan tak bersyukur, Yah?”
“Ya, tentu. Bedanya bagi orang yang
bersyukur, nikmat itu akan menjadi
berkah dan karunia. Sedangkan yang
zalim dan tidak bersyukur, nikmat bisa
berubah menjadi laknat dan karunia
berubah menjadi murka. Untuk lebih
jelas tentang dalil-dalilnya, tanya kakek
tuh di kamar.”
“Kakek masih di mesjid yah, nunggu Isya,”
jawab Ghano.
“Kalau begitu, simpan dulu
pertanyaanmu. Sekarang yuk kita
bersiap-siap ke mesjid, sebentar lagi
waktu Isya tiba.”
“Siap laksanakan perintah.” Jawab Ghano
dengan sikap seperti seorang prajurit,
lalu bergegas ke kamar mandi untuk
berwudhu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar