Selasa, 10 April 2012

▼‹ › HomeView web versionChe ArmadFAKTA MENARIK : HeroinDijual Sebagai Ubat BatukPada 1898... MESTIBACA...

Bayer pertama kali mengembangkan
Heroin pada tahun 1898 sebagai ubat
batuk sirup, Pengembangan dan
penemuan ini tak luput dari andil dan
peranan besar seorang ilmuan yang
bernama Heinrich Dreser (1860 – 1924)
lahir di Darmstadt, Jerman, pada tahun
1860.Sepanjang kariernya di Bayer
antara tahun 1897-1914 Dreser bertugas
sebagai seorang peneliti dimana ia
bertanggung jawab menguji keamanan
dan kemujaraban produk ubat baru.
Pada masa tersebut Dreser memikul
jabatan sebagai seorang Ketua
Laboratorium. Yang mana jabatan
tersebut memberikan wewenang dalam
memutuskan apakah suatu ubat layak
dipasarkan atau tidak, bersama jabatan
tersebut pulalah membawa Dreser pada
penemuan Heroin yang sangat
spektakuler sekaligus kontroversi.
Heroin adalah hasil sintesis
diasetilmorfin yang merupakan derivat
senyawa morfin. Senyawa diasetilmorfin
berbentuk kristal berwarna putih, tak
berbau, dan berasa pahit adalah senyawa
yang kemudian diketahui cukup
berbahaya. Para ahli sains kemudian
berlumba-lumba melakukan penelitian
untuk mendapatkan ubat. Penemuan
diasetilmofin oleh ilmuwan Inggris, C. R.
Wright, tahun 1874 memberi ilham pada
Dreser untuk menciptakan ubat baru
yang tidak menimbulkan ketagihan tetapi
tetap memiliki khasiat sama, yakni
sebagai obat penenang (sedatif) dan
penghilang rasa sakit. Setidaknya
begitulah anggapan Dreser pada saat itu.
Yang pada kenyataannya pada saat ini
anggapan tersebut salah.
Pada November 1898, Dreser
memperkenalkan ubat temuannya pada
Kongres Naturalis dan Doktor Jerman. Ia
mengatakan bahawa heroin 10 kali lipat
lebih efektif dari ubat batuk biasa, namun
hanya mengandung sedikit bahan toksik.
Ubat batuk sirup baru itu juga dikatakn
Dreser sebagai ubat yang lebih efektif
dibandingkan morfin sebagai penahan
sakit. Dreser menegaskan, uobat tersebut
sangat aman diminum walau agak
kontroversi pada masa itu.
Nama “heroin” sebagai ubat batuk sirup
pun kemudian dilancarkan secara rasmi
oleh Bayer dan mulai dipasarkan untuk
khalayak ramai pada tahun 1898. Nama
heroin diambil dari bahasa Jerman
heroisch yang berarti heroik. Brand
heroin yang didengung-dengungkan
waktu itu yakni: “Heroin-sang penawar
batuk”.
Saking gencarnya Bayer melakukan
pemasaran heroin ini, mereka kemudian
memberikan contoh produk ini kepada
para doktor. Akibatnya, tak sedikit doktor
yang memberikanya untuk para pesakit
mereka. Heroin pun kemudian
berkembang secara luas di lingkungan
medik tanpa menyedari bagaimana efek
ketergantungan yang dihasilkan produk
ini. Melihat fenomena pemasaran yang
terus meningkat, Bayer pun terus
meningkatkan produksinya dan menjual
ke 12 negara lainnya di luar Jerman.
Lama-kelamaan, keganjilan mulai
nampak. Para doktor mulai mencatat
banyak sekali permintaan pesakit akan
obat batuk sirup ini meskipun para
pesakit itu tak memiliki keluhan pada
saluran pernapasannya. Sejumlah
ilmuwan, doktor, dan para pakar kimia
kemudian mendeteksi adanya kandungan
obat keras di dalamnya. Mereka
menyimpulkan bahwa diasetilmofin yang
dikandung heroin mungkin tak seadiktif
morfin, namun justru lebih hebat dari
itu. Daya ketergantungan heroin dua
hingga empat kali lebih kuat
dibandingkan morfin! Saat memasuki
metabolisme tubuh, zat aktif heroin
langsung memasuki aliran darah dan
merasuk masuk ke otak hingga
menyebabkan sebuah euforia.
Berkaca dari berbagai temuan ilmuwan
itu, Bayer kemudian menghentikan
produksi dan pemasaran ubat batuk
sirup heroin pada 1913. Lebih dari itu,
Bayer langsung menghapus nama heroin
pada daftar obat yang berhasil mereka
temukan sekaligus menjadi catatan
sejarah kelam bagi perusahaan terkenal
itu. Peredaran heroin pun kemudian
dilarang secara luas pada tahun 1924.
Credit: Science Of Universe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar