Kamis, 16 Agustus 2012

Senikmat apapun sesuatu, nanti akanterasa biasa saja,

Asalammualaikum waroh matullahiwabarokhatuh...

Salam sehat buat semua para pembaca yang budiman
.:-)
MINAL AIDIN WALFAIIZDIN ..
MOHON MAFF LAHIR DAN BATIN "1_2 syawal 1433 H"
ERIC SEPTIAN dan sekeluarga mengucapkan selamat hari kemenangan ,
Apabila kami ada salah yang di sengaja maupun tidak, mohon di maffkan. Mudah mudahan segala amalan kita di terima oleh Allah swt.Yang senan tiasa memberikan limpahan rezky nya dan kita selalu ada di lindungan nya .amiiin ya robbal alamiiiin.

Tak lupa pula ana selalu bercermin atas segala sesuatu yg telah di perbuat semasa lalu, semoga Allah mengampuni .amiin. Semoga kita kedepannya menjadi pribadi yang baik dan jauh lebih baik dari waktu ke waktu .amiiin ammiiiin ya robballl allamiin.
Dan ana juga mohon maff apabila ana tidak bisa menyempatkan waktu untuk bersillahturrohiim kepada teman teman khususnya para pembaca, ana mohon maff . Bila teman teman juga tidak sempat bersillahturrahmi ke kediaman ana, ana maklumi, tetapi ana sangat mengharapkan kehadiran teman teman.mungkin tahun ini ana lebaran nya di perawang beda dengan tahun tahun sebelumnya, biasanya ana lebaran di pekanbaru.tapi tak apelah jarak pekanbaru_ perwang tidak terlalu jauh .okkeey gan hanya itu saja yg dapat ana sampaikan .wabillahitauffiq wahidaya wasalamualaikum warohmatullahi wabarokhatuh.
B-)
"Be your self"

Minggu, 05 Agustus 2012

Kekejaman Rezim Syiah Suriah: Wanita SunniDiperkosa & Ditelanjangi

– Kejadian dan tragedi
di Suriah mungkin hampir tak terdengar oleh
muslim Indonesia. Kalau pun tahu, hanya
sebatas berita dan sumber katanya. Padahal
hakekat yang terjadi di Suriah berupa kekejaman
atas muslim Ahlus Sunnah sangat menyayat hati.
Alhamdulillah, pada Sabtu malam (25/02/2012),
Syaikh dari Suriah, Syaikh Ghayyats Abdul Baqi
Ibrahim, berkunjung ke Islamic Center Al-Islam,
Jl. Kampung Sawah 39 A Pondok Melati Bekasi,
Jawa Barat memberikan kuliah di Masjid Al-Islam
tentang perihal situasi dan kondisi umat Islam
Suriah. Selain kaum muslimin Bekasi dan
sekitarnya, Majelis ini dihadiri dan diberi
sambutan oleh Ustadz Farid Ahmad Okbah, Lc
dan Ustadz Hartono Ahmad Jaiz.
Syaikh Ghayyats berbicara dalam 2
permasalahan. Pertama, tentang penguasa di
Suriah yang menganut aqidah Syi’ah Nusairiyah.
Pada sesi ini beliau menjelaskan tentang
kesesatan-kesesatan sekte Syi’ah Nusairiyah.
Termasuk dari kesesatan sekte Nusairi adalah
meyakini tidak wajibnya sholat 5 waktu, puasa,
zakat dan halalnya khamer serta zina. Tidak
hanya itu, sekte Nusairi juga punya permusuhan
dengan Ahlus Sunnah.
Perlakuan kejam pun dilakukan mereka terhadap
Ahlus Sunnah ketika mereka mendapatkan
kesempatan. Bahkan sejarah menyaksikan bahwa
mereka senantisa berdiri bersama orang kafir
memerangi ummat Islam.
Kedua, beliau menyampaikan tentang keadaan
kaum muslimin dan penduduk Suriah.
Penduduk Suriah berjumlah sekitar 20 juta jiwa.
80% adalah muslim Ahlus Sunnah, 10% sekte
Syi’ah Nusairiyah, 5% Nasrani dan 5% penganut
paham bathiniyyah (sempalan Syi’ah). Namun
dengan jumlah yang minoritas ini (yaitu 5%),
kaum Nusairi mampu menempati tempat
strategis dipemerintahan.

Kekejaman Kaum Syi'ah Nusairiyah Terhadap
Ahlus Sunnah Saat Mereka Berkuasa
Ratusan jamaah yang hadir mendengarkan
penjelasan Syaikh Ghayyats dengan penuh
khidmat. Jamaah yang datang dari luar Bekasi
pun begitu antusias.
Syaikh Ghayyats malam itu menceritakan
kekejaman rezim Asad yang amat kelewat batas
terhadap Ahlus Sunnah. Sampai-sampai beliau
mengambil pernyataan HAM bahwa apa yang
dilakukan pemerintah Asad lebih kejam daripada
binatang buas.
“Pada 1975 si Penjahat Hafizh Asad
menghancurkan masjid-masjid di Damaskus dan
Hama, menangkap para ulama Suriah dan
menutup sekolah-sekolah islam dan pesantren
pesantren di Suriah. Dan pada tahun 1980 M dia
melakukan kejahatan besar, memenjarakan
banyak kalangan baik dari para ulama besar,
wartawan, dokter, arsitek, orang-orang
universitas, jurnalistik, dan pejabat. Si penjahat
ini mengirim pasukan berupa polisi khusus
dibawah pimpinan saudaranya Rif’at Asad
kemudian ia membunuh para tahanan. Dalam
sehari yang mati 1200 orang tahanan” tegas
ulama yang saat ini berkewarganegaraan Saudi.
Kemudian beliau melanjutkan penjelasannya
tentang kejahatan Nusairi yang berkuasa. Beliau
berkata; “Pada tahun 1982 M, tentara Suriah
yang dipimpin oleh si Rif’at Asad dibawah
pengawasan langsung Hafizh Asad (ayah Bashar
Al Asad), menyerang kota Hama. Kota Hama di
Suriah adalah kota para ulama, kota ilmu syar’i
dan banyak masjid-masjid.
Didalamnya, masya Allah, ada ribuan masjid,
ratusan sekolah-sekolah. Dan orang-orang sana
adalah orang yang komitmen dengan dinul
Islam, wanitanya senantiasa menjaga hijab. Maka
dia menginginkan kota ini agar rusak. Karena
beberapa saudara kami Ahlus Sunnah disana
mengangkat panji jihad. Maka si penjahat itu
mengirim pasukan. Selama 2 minggu kota ini
diserang dengan meriam, tank, rudal dan
pesawat tempur. Dan kejahatan ini telah
menjatuhkkan korban 50 ribu dari penduduk
Hama yang Ahlus Sunnah” paparnya dengan
nada meninggi.

Syaikh Ghayyats mengatakan bahwa pasukan
Rif’at Asad memperlakukan kota Hama dengan
seenaknya, sebagaimana Tartar memperlakukan
Baghdad.
Pasukan tersebut memasuki kota kemudian
mereka memperkosa wanita-wanitanya,
mengeluarkan janin dari tubuh wanita hamil,
mereka mengumpulkan para ulama dan keluarga
mereka kemudian menggiringnya kejalan dan
membunuh mereka dengan peluru panas secara
massal. Tidak Cuma itu, mereka juga
menghancurkan madrasah-madrasah, masjid-
masjid, gudang makanan dan penampungan air.
Mereka juga mengeluarkan wanita-wanita yang
menjaga kehormatan mereka ke jalan-jalan
dalam keadaan telanjang, wal ‘iyadzu billah.
Mereka memenjarakan 30 puluh ribu warga
Hama dan yang 20 ribu mati karena penyiksaan
tentara.

Ternyata kejahatan terhadapa Ahlus Sunnah ini
tidak hanya terbatas di Suriah. Pemerintahan
Asad dengan pasukannya juga membunuh
ribuan pengungsi Palestina di Lebanon dan juga
warga Lebanon muslim Ahlus Sunnah. Mereka
membunuh warga Palestina lebih banyak
daripada orang Yahudi Israel membunuh warga
Palestina. Laa haula wala Quwwata Illa Billah.
Makanya beliau mengatakan bahwa Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahullah- memvonis
mereka lebih jahat dari Yahudi dan Nasara.
[widad, usamah]

Sabtu, 04 Agustus 2012

Beberapa hal yangtidak membatalkanpuasa namun dianggapmembatalkan puasa

Yang muslim khusunya ane mau
share sesuai judul thread ane yaitu
Beberapa hal yang tidak
membatalkan puasa namun dianggap
membatalkan puasa, semoga ada
manfaatnya bagi agan2 sekalian
khusunya yang Muslim Amien.
Bismillahirrohmanirrohim buka gan:

Ada beberapa aktivitas yang mungkin
oleh sebagian orang dinilai dapat
membatalkan puasa, termasuk
mimpi basah. Padahal jika merujuk
pada keterangan-keterangan yang
sahih dari Nabi Muhammad SAW
ternyata hal tersebut tidaklah
membatalkan puasa. Apa sajakah itu?

Gosok gigi Islam memerintahkan
kita menjaga kebersihan, salah
satunya dengan menjaga kebersihan
gigi. Karena itu menggosok gigi tetap
dianjurkan walau sedang berpuasa.
Hal ini mengacu ke hadis, Amir bin
Rabi’ah R.A. mengatakan, “Aku
melihat Rasulullah SAW menggosok
gigi padahal beliau sedang
puasa” (H.R. Ahmad dan Bukhari).

Muntah & mimpi basah Orang
yang muntadan mimpi basah
puasanya tidak batal karena itu di
luar kemampuan dirinya.
Sebagaimana hadits, “Tidak batal
orang yangmuntah, yangmimpi
hubungan seks, dan berbekam
(diambil darah).” (H.R. Abu Daud).

Mencium istri Istri Rasulullah SAW.
Ummu Salamah r.a. mengatakan,
“Nabi Muhammad SAW menciumku
padahal beliau sedang puasa" (H.R.
Tirmidzi).
Diriwayatkan dari Aisyah R.A., “Nabi
Muhammad SAW memeluk dan
mencium (istrinya) ketika sedang
berpuasa, dan beliau lebih mampu
menahan diri dari siapa pun di antara
kalian” (H.R. Bukhari).

Diambil darah Diambil darah saat
puasa untuk keperluan laboratorium
atau sebagai donor darah tidak
membatalkan puasa kecuali jika
dengan donor tubuh menjadi lemah
(drop), diperbolehkan untuk
berbuka. Hal ini mengacu pada hadis,
“Nabi Muhammad SAW berbekam
(diambil darah) ketika beliau
puasa” (H.R. Bukhari).

Mandi siang hari Mandi di siang
hari tidak membatalkan puasa
sebagaimana keterangan seorang
sahabat berikut, “Aku melihat
Rasulullah SAW menuangkan air di
kepalanya ketika puasa karena cuaca
panas” (H.R. Ahmad).

Berkumur-kumur Umar R.A.
berkata, "Suatu hari aku merasa
gembira kemudian aku mencium
[istriku] padahal aku sedang puasa.
Lalu aku mendatangi Nabi
Muhammad SAW kataku, 'Hari ini
saya melakukan kesalahan besar, saya
mencium istri padahal sedang puasa,'
Rasulullah SAW bersabda, 'Apa
pendapatmu jika kamu berkumur
dengan air, padahal engkau puasa?'
Aku menjawab,'Tidak apa-apa,' Nabi
bersabda, 'Lalu mengapa?'" (H.R.
Ahmad dan Abu Daud)