Jumat, 20 April 2012

Butet Melahirkan dalamPasungan....

Desakan warga yang berujung pada
penganiayaan terhadap Samsudin Purba,
ayah Siti Nuryalina Purba oleh oknum
TNI, memaksa keluarga Purba
memasung Butet -demikian Siti Nuryalina
dipanggil- di dalam kamar berukuran dua
kali dua meter.
Di kamar yang dindingnya terbuat dari
kayu dan berjarak sekitar 20 meter dari
rumahnya itulah Butet melalui hari-
harinya dengan kaki kiri dirantai.
Kepedihan hidup Butet tak berhenti
sampai di sini. Suatu malam, saat
tertidur, segerombolan pemuda tidak
dikenal menjebol dinding papan tempat
Butet dipasung. Butet pun diperkosa
bergilir oleh pemuda-pemuda keji di
kampungnya.
"Butet menceritakan kejadian tersebut
kepada kami, namun kami tak percaya
karena menganggap Butet masih gila.
Hingga akhirnya Butet hamil," kata Ibu
Butet, Bungani Boru Saragih Munthe
sambil melap air matanya saat
menuturkan kisahnya kepada Tribun,
Rabu (19/1/2011) kemarin.
Lagi-lagi lantaran alasan keuangan,
orangtua Butet tidak pernah
memeriksakan puterinya ke bidan.
Hingga saat pagi, mereka dikejutkan
tangis seorang bayi dari kamar Butet.
"Malam itu hujan kami tidak mendengar
suara atau jeritan Butet. Padahal saat itu,
Butet tetap dalam pasungan. Kami pun
hanya memanggil dukun beranak untuk
membantu persalinan Butet," kata
Bungani sambil menarik nafas dalam-
dalam.
Tak sempat menimang anaknya,
orangtua Butet menyerahkan anaknya
kepada famili yang belum mempunyai
anak. Berharap anak Butet diurus dengan
baik dan dapat hidup normal. Untuk
menghindari perbuatan keji dari pemuda
setempat, Butet pun dipindahkan
orangtuanya ke tempat lain, namun
masih di sekitar Kota Cane, Aceh
Tenggara.
Sejak saat itu orangtua Butet berusaha
sekuat tenaga untuk menyembuhkan
Butet. Tanah, rumah, dan semua harta
benda yang dimiliki Samsudin Purba
dijual. Mulai dari paranormal hingga
dokter medis sudah didatangkan. Tapi
Butet tak kunjung sembuh.
Bahkan, saat dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
di Medan, Butet hanya bertahan dua
minggu, karena ia kerap disetrum. Butet
pun dikembalikan ke pasungannya. Sejak
Samsudin Purba meninggal dunia 2005
lalu, Butet pun tak pernah lepas dari
pasungan.
Sialnya, Butet kembali diperkosa oleh
orang tak dikenal. Janda Bungani lalu
membawa Butet dan tiga anaknya pindah
ke Huta Bah Liran, Nagori Siborna,
Kecamatan Pane, Simalungun. Sudah
lima tahun hidup di Simalungun, pasung
Butet pun tak pernah dilepas. Meskipun
kondisinya lebih baik. Bisa diajak bicara
oleh tetangga dan tak pernah mengalami
perkosaan lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar