Jumat, 11 Mei 2012

Teroris SengajaDibikin ImpotenAgar Lebih Nekat

Jaringan teroris internasional menggunakan cara
unik agar anggotanya lebih fokus pada
perjuangan dan tidak tergoda kenikmatan
duniawi. Pelaku teror disuntik obat yang efeknya
memicu impotensi agar tidak terganggu lagi oleh
nafsu birahi.
Fakta tersebut diungkap badan intelijen Amerika
Serikat, CIA setelah menginterogasi beberapa
tahanan kasus terorisme di penjara Guantanamo.
Penggunaan obat-obatan untuk memicu
impotensi diungkap CIA bersama sejumlah fakta
lain tentang terorisme.
Salah satu pelaku teror yang sengaja dibuat
impoten adalah Abd al-Rahim al Nashiri, anak
buah Osama bin Laden yang ditangkap CIA pada
November 2002. Diduga, ia adalah otak bom
bunuh diri terhadap kapal angkatan laut Amerika
Serikat tahun 2000 yang menewaskan 17 prajurit.
Nashiri juga diyakini ikut merencanakan aksi
teror bom yang menargetkan kapal tangker
minyak Prancis, MV Limburg tahun 2002. Dikutip
dari Dailymail, aksi-aksi yang dirancang Nashiri
dilakukan di bawah koordinasi al Qaeda yang
dipimpin Osama bin Laden.
Dalam rilis yang dikeluarkan CIA tidak disebutkan
jenis obat apa yang digunakan untuk membuat
Nashiri impoten atau lemah syahwat. Namun
seperti diketahui, beberapa jenis obat memang
memiliki efek samping yang membuat pria tidak
mampu ereksi.
Jenis obat yang paling banyak memicu impotensi
adalah antidepresan, yakni obat-obat psikoaktif
untuk mengatasi depresi dan kegelisahan.
Beberapa contoh obat dari golongan ini antara
lain diazepam, lorazepam, phenytoin,
amitriptyline dan chlorpromazine.
Seperti diberikatan detikHealth sebelumnya,
obat untuk mengatasi kebotakan yang
mengandung finansteride (Propecia) dilaporkan
juga bisa memicu impotensi. Hasil uji kninis
menujukkan, 1 dari 80 pengguna Propecia
mengalami efek samping berupa impotensi.
Obat Anti Inflamasi Non-Steroin (AINS) yang
sering dipakai sehari-hari juga berisiko memicu
impotensi. Penelitian yang dirilis awal tahun ini
menunjukkan, obat-obat AINS seperti aspirin,
asetaminofen dan ibuprofen memicu impotensi
pada 30 persen pria yang menggunakannya
secara berlebihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar