Rabu, 16 Mei 2012

Jenazah Sahabat NabiTetap Utuh SetelahRatusan Tahun

Jenazah Sahabat Nabi Tetap Utuh
Setelah Ratusan Tahun Pada tahun
1932 (atau tahun 1351H), raja Iraq yang
bernama Shah Faisal I bermimpi dimana
dalam mimpinya ia ditegur oleh
Hudhaifah al-Yamani (salah seorang
sahabat Nabi) yang berkata:
"Wahai raja! Ambillah jenazahku dan
jenazah Jabir al-Ansari (juga salah seorang
sahabat nabi) dari tepian sungai Tigris
dan kemudian kuburkan kembali di
tempat yang aman karena kuburanku
sekarang dipenuhi oleh air; kuburan Jabir
juga sedang dipenuhi oleh air."

Mimpi yang sama terjadi berulang-ulang
pada malam-malam berikutnya akan
tetapi raja Faisal I tidak peduli dengan
mimpi itu karena ia merasa ada hal-hal
lain yang jauh lebih penting dalam
kehidupannya yang berupa urusan-
urusan kenegaraan. Pada malam ketiga
Hudhaifa al-Yamani hadir dalam mimpi
Mufti Besar Iraq. Hudhaifa al-Yamani
berkata dalam mimpi sang Mufti itu:
"Aku telah memberitahu raja dua malam
sebelumnya untuk memindahkan
jenazahku akan tetapi tampaknya ia tidak
peduli. Beritahukanlah kepada raja agar
ia mau sedikit berempati untuk
memindahkan kuburan-kuburan kami."

Lalu setelah mendiskusikan masalah ini,
raja Faisal, disertai oleh Perdana Menteri
dan Mufti Besar bermaksud untuk
melaksanakan tugas ini. Diputuskan
bahwa Mufti Besar akan memberikan
fatwa mengenai hal ini dan Perdana
Menteri akan memberikan pernyataan
kepada pers supaya semua orang tahu
tentang rencana besar ini. Kemudian
diumumkan kepada umum bahwa
rencana ini akan dilangsungkan pada
tanggal 10 Dzulhijjah setelah shalat
Dzhuhur dan Ashar. Kuburan kedua
sahabat Nabi itu akan dibuka dan
jenazahnya (atau mungkin kerangkanya)
akan dipindahkan ke tempat lain.

Karena pada waktu itu sedang musim
haji, maka para jamaah haji juga ikut
berkumpul di kota Mekah. Mereka
meminta Raja Faisal I untuk menunda
rencana itu selama beberapa hari agar
mereka juga bisa melihat dengan mata
kepala sendiri proses ekskavasi dari
kedua tubuh sahabat nabi itu. Mereka
ingin agar proses ekskavasi itu ditunda
hingga mereka selesai beribadah haji.
Akhirnya Raja Faisal setuju untuk
menangguhkannya dan
mengundurkannya hingga tanggal 20
Dzulhijjah.

Setelah shalat Dzuhur dan Ashar, pada
tanggal 20 Dzulhijjah tahun 1351
(Hijriah) atau tahun 1932 Masehi, orang-
orang berdatangan ke kota Baghdad.
Yang datang bukan saja kaum Muslimin
melainkan juga kaum Non-Muslim.
Mereka berkumpul di kota Baghdad
hingga penuh sesak. Ketika kuburan
Hudzaifa al-Yamani dibuka segera mereka
melihat bahwa kuburan itu dipenuhi air
di dalamnya. Tubuh Hudzaifa al-Yamani
diangkat dengan menggunakan katrol
dengan sangat hati-hati agar tidak rusak
dan kemudian jenazah yang tampak
masih sangat segar itu dibaringkan di
sebuah tandu. Kemudian Raja Faisal
beserta Mufti Besar, Perdana Menteri dan
Pangeran Faruq dari Mesir mendapatkan
kehormatan untuk mengangkat tandu itu
bersama-sama dan kemudian
meletakkan jenazah segar itu ke sebuah
peti mati dati kaca yang dibuat khusus
untuk menyimpan jenazah-jenazah itu.
Tubuh Jabir bin Abdullah Al-Ansari juga
dipindahkan ke peti mati dari kaca yang
sama dengan cara yang sama hati-
hatinya dan dengan segenap
penghormatan.

Pemandangan yang sangat menakjubkan
itu sekarang sedang dilihat oleh banyak
orang laki-laki dan perempuan, muda
dan tua, miskin dan kaya, Muslim dan
Non-Muslim. Kedua jenazah suci dari
sahabat sejati Nabi yang kurang dikenal
kaum Muslimin ini kelihatan masih segar
dan tak tersentuh bakteri pengurai
sedikitpun. Keduanya dengan mata
terbuka menatap kedepan menatap
kenabian yang mana keduanya membuat
para penonton terperangah dan tak bisa
menutup mulutnya.
Kebisuan mengharu biru ...

Mereka seolah tak percaya atas apa yang
mereka saksikan pada hari itu.
Selain tubuh keduanya yang tampak
segar bugar, juga peti mati mereka yang
juga tampak masih utuh dan baru; juga
pakaian yang mereka kenakan pada saat
dikubur semuanya utuh dan kalau dilihat
sekilas seolah-olah kedua sahabat nabi
dan pahlawan Islam ini masih hidup dan
hanya terbaring saja.

Kedua jasad suci ini akhirnya dibawa dan
dikebumikan kembali di kuburan yang
baru tidak jauh dari kuburan sahabat
sejati nabi lainnya yaitu Salman Al-Farisi
yang terletak di SALMAN PARK kurang
lebih 30 mil jauhnya dari kota Baghdad.
Kejadian ajaib ini sangat mengundang
kekaguman para ilmuwan, kaum filsafat,
dan para dokter. Mereka yang biasanya
sangat sering berkicau memberikan
analisa sesuai dengan bidangnya masing-
masing, kali ini tertunduk bisu terkesima
dengan kejadian yang teramat langka.
Salah satu dari mereka ialah seorang ahli
fisiologis dari Jerman yang kelihatan
sekali sangat tertarik dengan fenomena
ini. Ia sangat ingin melihat kondisi tubuh
jenazah kedua sahabat nabi itu yang
pernah dikuburkan selama kurang lebih
1300 tahun lamanya. Oleh karena itu, ia
serta merta langsung mendatangi Mufti
Besar Iraq. Sesampainya ia di tempat
dimana peristiwa akbar itu terjadi, ia
langsung memegang kedua tangan sang
Mufti dengan eratnya sambil berkata:

"BUKTI APALAGI YANG BISA LEBIH
MENGUATKAN BAHWA ISLAM ITU BENAR.
AKU SEKARANG AKAN MASUK ISLAM DAN
TOLONG AJARI AKU TENTANG ISLAM"

Di hadapan orang banyak beribu-ribu
jumlahnya yang menyaksikan dirinya,
dokter dari Jerman itu menyatakan
keIslamannya. Demi melihat itu banyak
orang lainnya yang beragama Kristen
atau Yahudi turut juga menyatakan diri
sebagai Muslim pada saat itu karena
mereka telah melihat bukti yang sangat
nyata dipampangkan di depan mereka.
Ini bukan yang pertama dan terakhir.
Masih banyak lagi kaum Nasrani dan
Yahudi serta dari agama lain yang
berbondong-bondong masuk Islam
karena telah menyaksikan atau turut
mendengar kejadian aneh nan
menakjubkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar