Kamis, 10 Mei 2012

Kisah Pemuda Shaleh YangMempunyai Orang Tua Babi"Renungan"

- Sebuah kisah inspiratif dari
seorang pemuda yang soleh pada zaman nabi
Musa AS yang berbakti kepada kedua orang
tuanya
Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang
bisa berbicara dengan Allah SWT setiap kali
dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik
ke Bukit Tursina. Di atas bukit itulah dia akan
berbicara dengan Allah. Nabi Musa sering
bertanya dan Allah akan menjawab pada
waktu itu juga. Inilah keistimewaan Nabi
Musa yang tidak ada pada nabi-nabi lain.
Suatu hari Nabi Musa bertanya kepada Allah.
“Ya Allah,
siapakah orang di surga nanti yang akan
bersama denganku?”.
Allah pun menjawab dengan mengatakan
nama orang itu, kampung serta tempat
tinggalnya. Setelah mendapatkan jawaban,
Nabi Musa turun dari Bukit Tursina dan terus
berjalan mencari tempat itu.
Setelah beberapa hari perjalanan, akhirnya
Nabi Musa sampai ke tempat yang dimaksud.
Dengan pertolongan beberapa orang penduduk,
beliau berhasil bertemu dengan orang tersebut.
Setelah memberi salam beliau dipersilakan
masuk dan duduk di ruang tamu.
Tuan rumah itu tidak melayani Nabi Musa. Dia
masuk ke dalam kamar dan melakukan
sesuatu di dalam. Beberapa saat kemudian dia
keluar sambil membawa seekor babi betina
yang besar. Babi itu dirawatnya dengan baik.
Nabi Musa terkejut melihatnya. “Apa yang
terjadi?, kata Nabi Musa berbisik dalam
hatinya penuh keheranan.
Babi itu dibersihkan dan dimandikan dengan
baik. Setelah itu babi itu dilap sampai kering
serta dipeluk dan dicium kemudian diantar
kembali ke dalam kamar. Tidak lama
kemudian dia keluar lagi dengan membawa
seekor babi jantan yang lebih besar.
Babi itu juga dimandikan dan dibersihkan.
Kemudian dilap hingga kering dan dipeluk
serta dicium dengan penuh kasih sayang. Babi
itu kemudian diantar kembali ke dalam kamar.
Selesai itu barulah dia melayani Nabi Musa.
“Wahai saudara! Apa agamamu?”. “Aku
agama Tauhid”, jawab pemuda itu yaitu
agama Islam. “Terus, mengapa kamu
memelihara babi? Kita tidak boleh berbuat
itu.” Kata Nabi Musa.
“Wahai tuan hamba”, kata pemuda itu.
“Sebenarnya kedua babi itu adalah kedua
orang tuaku. Karena mereka telah melakukan
dosa yang besar, Allah telah mengubah wajah
mereka menjadi babi yang buruk rupa. Soal
dosa mereka dengan Allah itu soal lain. Itu
urusannya dengan Allah. Aku sebagai anaknya
tetap melaksanakan kewajibanku sebagai
anak.
Setiap hari aku berbakti kepada kedua orang
tuaku seperti yang tuan hamba lihat tadi.
Walaupun wajah mereka sudah menjadi babi,
aku tetap melaksanakan tugasku.”,
sambungnya.
“Setiap hari aku berdoa kepada Allah agar
mereka diampuni. Aku memohon supaya Allah
mengembalikan wajah mereka menjadi
manusia yang sebenarnya, tetapi Allah masih
belum mengabulkannya.”, tambah pemuda itu
lagi.
Maka seketika itu juga Allah menurunkan
wahyu kepada Nabi Musa a.s. ‘Wahai Musa,
inilah orang yang akan ber di Surga nanti,
karena dia sangat berbakti kepada kedua
orang tuanya. Meskipun orang tuanya sudah
berwajah buruk menjadi babi, dia tetap
berbakti. Oleh karena itu Kami naikkan
maqamnya sebagai anak shaleh disisi Kami.”
Allah berfirman lagi yang artinya : “Karena dia
berada di maqam anak yang shaleh disisi
Kami, maka Kami angkat doanya. Tempat
kedua orang tuanya yang Kami sediakan di
dalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam
surga.”
Itu berkat anak yang shaleh. Doa anak yang
shaleh dapat menebus dosa orang tuanya yang
awal mulanya akan dimasukkan ke dalam
neraka akhirnya dipindahkan ke surga. Ini
adalah syarat berbakti kepada orang tuanya.
Walaupun wajah ibu dan ayahnya seperti babi.
Mudah-mudahan orang tua kita mendapat
tempat yang baik di akhirat kelak.
Seburuk apa pun kedua orang tua kita itu
bukan urusan kita, urusan kita adalah
menjaga mereka dengan penuh kasih sayang
sebagaimana mereka menjaga kita sewaktu
kecil hingga dewasa.
Sebanyak apa pun dosa yang mereka lakukan,
itu juga bukan urusan kita, urusan kita adalah
meminta ampun kepada Allah SWT supaya
kedua orang tua kita diampuni Allah SWT.
Doa anak yang shaleh akan membantu kedua
orang tua untuk mendapatkan tempat yang
baik di akhirat, inilah yang dinanti-nantikan
oleh para orang tua di alam kubur.
Arti sayang seorang anak kepada ibu dan
ayahnya bukan melalui uang, tetapi sayang
seorang anak pada kedua ibu ayah adalah
dengan doa supaya kedua ibu ayah
mendapatkan tempat yang terbaik di sisi
Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar