Sabtu, 12 Mei 2012

Membuka Pintu Rezeki

Allah SWT telah menyiapkan
segala kebutuhan manusia;
bahkan semua kebutuhan
makhluk-Nya. Tidak ada satu pun makhluk
kecuali telah Allah siapkan dan Allah sediakan
apa yang menjadi keperluan dan kebutuhan
hidupnya.
Yang diperlukan adalah upaya dan usaha untuk
menjemput rezeki tersebut dengan cara yang
Dia gariskan. Dalam hal ini Allah telah
menggariskan sejumlah pintu bagi manusia
untuk memperoleh rezeki yang halal dan
barakah.
Seorang Muslim tidak boleh berdiam diri,
berpangku tangan, dan ongkang-ongkang kaki.
Tidak boleh dengan alasan ingin fokus
beribadah ia malas bekerja dan mencari nafkah
untuk keluarganya. Tidak boleh pula dengan
alasan tawakkal ia hanya berdiam diri
menunggu datangnya rezeki.
Allah menjamin rezeki makhluk; apalagi rezeki
manusia. Hanya saja, Allah juga telah
mewajibkan manusia untuk bekerja dan
berupaya memburunya. Meminta-minta dan
mengemis kepada orang, sementara diri masih
kuat dan mampu bekerja adalah aib yang sangat
dicela dalam agama. Sebaliknya siapa yang mau
bekerja dan memergunakan potensi yang Allah
berikan padanya, ia akan mendapat apresiasi di
sisi-Nya.
“Siapa yang mencari nafkah halal guna menjaga
dirinya dari meminta-minta, guna memenuhi
kebutuhan keluarga, serta guna berbagi dengan
tetangga, maka ia datang pada hari kiamat
dengan wajah laksana bulan di malam
purnama.” (HR Thabrani).
Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kepada
siapa pun yang ingin menunjukkan tawakalnya
kepada Allah dengan melihat kepada burung
yang terbang berusaha untuk mendapatkan
rezeki-Nya. “Andaikan kalian bertawakkal kepada
Allah secara benar, tentu Dia akan memberikan
rezeki kepada kalian sebagaimana Dia
memberikan rezeki kepada burung. Burung
pergi (terbang) di waktu pagi dalam kondisi
perut kosong, dan kembali dengan perut yang
kenyang.” (HR Tirmidzi).
Beriman dan bertakwa kepada Allah dengan
melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya. “Andaikan penduduk negeri
beriman dan bertakwa, tentu Kami bukakan
untuk mereka pintu-pintu keberkahan dari langit
dan bumi.” (QS. Al-A’raf: 96).
Selanjutnya beristighfar. Cara yang mudah,
namun membutuhkan keyakinan dan keimanan
yang kuat adalah beristighfar dan meminta
ampunan-Nya. “Maka aku katakan kepada
mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.
Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu
dengan lebat. Dia akan membanyakkan harta
dan anak-anakmu. Serta Dia akan menghadirkan
untukmu kebun-kebun dan sungai-sungai.” (QS.
Nuh: 10-12).
Kemudian memperbanyak sedekah. Bersedekah
tidak akan mengurangi harta, sebaliknya ia akan
bertambah. Karena yang demikian itu akan
menjaga dan memancing turunnya rezeki Allah.
“Tidak berkurang harta karena sedekah.” (HR
Tirmidzi).
Berikutnya adalah bersilaturahim. “Siapa yang
ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan
(diberkahi) usianya, hendaknya menyambung
tali silaturahim.” (HR Muslim).
Dan yang terakhir adalah memperbanyak doa
kepada Allah. Doa adalah senjata orang
beriman. Manusia adalah makhluk yang
terbatas dan Allah yang memiliki kekuasaan
Maha Luas. Dengan berdoa, maka itu
menunjukkan kelemahan kita untuk meminta
pertolongan kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar