Kamis, 22 Maret 2012

Penelitianmenunjukkankeajaiban Haditstentang lalat

- Pernahkah anda
mendengar tentang hadits lalat?
Dalam sebuah hadits, Rasulullah
menjelaskan bahwa jika ada lalat
jatuh ke dalam minuman kita,
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam
memberitahu kita untuk
mencelupkan lalat tersebut
sepenuhnya ke dalam minuman
kemudian membuangnya, karena
sayap yang satu mengandung racun
dan sayap yang satunya lagi
mengandung penawar racun atau
mengandung obat.
Fenomena pengingkaran terhadap
sunnah semakian menggeliat di masa
kini. Berbagai media telah berjasa
besar untuk propaganda tersebut.
Semakin banyak kader-kader yang
disiapkan untuk menyerang hadits
Nabi. Mereka menempuh beberapa
jalur untuk menuju ke terminalnya,
sekalipun berbeda jalannya namun
tujuan tetap sama.
Hadits lalat tersebut seringkali
dijadikan bantahan oleh orang-orang
kafir dan orang-orang JIL (Jaringan
Iblis Laknatullah) untuk menyerang
Islam dan menolak hadits Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salam yang tidak
sesuai dengan hawa nafsu mereka.
Diantara hadits yang kena getahnya
adalah hadits lalat, dimana oleh
sebagian kalangan hadits ini diklaim
sebagai hadits yang palsu, tidak
sesuai dengan rasio, hanya
diriwayatkan oleh orang yang tidak
bisa dipertanggungjawabkan.
Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu,
bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wa salam bersabda:
“Apabila lalat jatuh di bejana salah
satu diantara kalian maka
celupkanlah karena pada salah satu
sayapnya terdapat penyakit dan pada
sayap lainnya terdapat obat
penawarnya”.
Dari Anas bin Malik radiallahu ‘anhu,
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa
salam bersabda:
Dari Anas bahwasanya Nabi
bersabda: “Apabila lalat jatuh pada
bejana salah satu diantara kalian,
maka celupkanlah karena pada salah
satu sayapnya terdapat penyakit dan
sayap lainnya terdapat obat”.
(HR. Bukhari, Ibnu Majah, dan
Ahmad)
Banyak yang menolak dan
mengingkari hadits ini dengan alasan
menyalahi realitas dan bahkan ilmu
kedokteran. Benarkah demikian?
Kepada para penolak hadîts lalat ini,
berikut sebuah bukti bagaimana
benarnya Nabiullah Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, dan
bagaimana mukjizat beliau akhirnya
terkuak oleh sains dan pengetahuan
modern. Apa yang Rasulullah ketahui
adalah wahyu dari Allah. Maka, Allah
pun kemudian membuktikannya di
zaman modern ini melalui penelitian
ilmuwan modern yang mengungkap
kebenaran Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa salam.
Penelitian
Sebuah penelitian terbaru yang
dilakukan oleh Tim Departemen
Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains,
Universitas Qâshim, Kerajaan Arab
Saudi, beberapa peneliti muda yang
terdiri dari, Sâmi Ibrâhîm at-Taili, ’ dil
‘Abdurrahman al-Misnid, dan Khalid
Dza’ar al-Utaibi.
Yang dibimbing oleh Dr. Jamal
Hamid, dan dikoordinasi oleh DR.
Shalih ash- Shalih (seorang da’i
terkenal di Eropa), melakukan
penelitian tentang analisa
mikrobiologi tentang sayap lalat.
Laporan ini mereka presentasikan ke
acara ”Student Research Seminar” di
Universitas Qâshim, KSA.
Lalat sangat banyak di bumi. Mereka
hampir 87.000 spesies. Secara ilmiah
telah membuktikan bahwa mereka
makan dari sampah dan limbah
bahan organik dari sejumlah besar
bakteri, virus dan berbagai mikroba
dan kuman lainnya.
Bakteri adalah organisme hidup yang
sangat kecil. Mereka hidup dalam
miliar dalam satu gram tanah
pertanian dan di jutaan dalam satu
tetes air liur. Pengaruh bakteri pada
kehidupan biologis di bumi tidak
terbatas, tanpa itu tidak ada tanaman
bisa tumbuh, dan tanpa tanaman
tidak akan ada kehidupan bagi
manusia dan hewan di bumi.
Sebagian besar bakteri tidak
berbahaya, tetapi beberapa
menyebabkan beberapa penyakit.
Allah Subhanahu Wa ta’ala
memberikan lalat kemampuan untuk
membawa kuman pada satu sayap
dan obat penawar pada yang lain.
Kalau tidak, spesies lalat akan binasa
sekarang, semua terkena kuman.
Namun, mereka masih ada di lebih
dari 87.000 spesies.
Metode yang para peneliti gunakan
cukup sederhana,
yaitu mengkultivasi (
menumbuhkan) air steril yang telah
dicelupkan lalat ke media Agar
[media yang berasal dari
musilaginosa kering yang diekstrak
dari ganggang merah, yang mencari
pada suhu 100°C dan memadat pada
suhu 40°C yang tidak dapat dicerna
oleh mikroba], kemudian
mengidentifikasi mikroba yang
tumbuh.
Lalat yang digunakan ada beberapa
spesies, dan sample yang digunakan
untuk tiap spesies terdiri dari dua
sample, yaitu
1. sample air steril dimana lalat
dimasukkan sedemikian rupa
sehingga hanya pada bagian
sayap lalat saja, dan
2. sample air steril yang
dimasukkan lalat yang dicelup
seluruh tubuhnya. Semua ini
dilakukan secara aseptis (bebas
mikroba) di ruangan khusus,
untuk menghindarkan terjadinya
kontaminasi luar yang akan
membuat hasil penelitian
menjadi bias.
Setelah itu, sampel air tadi dikultivasi
ke media Agar dan diinkubasi
selama beberapa harisehingga
kultur (biakan) mikroba tumbuh dan
tampak secara jelas. Hasil kultur
mikroba tersebut diidentifikasi untuk
mengetahui jenis mikroba tersebut.
Berikut ini adalah hasilnya :
Spesies Lalat A
Cawan Petri 1 :
sampel kultur air yang diambil dari
sebuah tabung yang berisi air steril
yang dicelupkan lalat secara
sempurna (seluruh tubuhnya
terbenam).
Cawan Petri 2 :
sampel kultur air yang diambil dari
sebuah tabung yang berisi air steril
yang dijatuhkan seekor lalat ke
dalamnya tanpa membenamkannya.
Hasil Penelitian :
Pada cawan petri 2, setelah
diidentifikasi ternyata media
ditumbuhi oleh koloni bakteri
patogen tipe E. Coli, yang merupakan
penyebab berbagai macam penyakit.
Adapun pada cawan 1, pada awal
mulanya tampak tumbuh koloni kecil
tipe E. Coli, namun pertumbuhannya
terhambat oleh mikororganisme
yang setelah diidentifikasi
merupakan bakteri Actinomyces
yang dapat memproduksi antibiotik.
Bakteri ini biasanya menghasilkan
antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu
actinomycetin dan actinomycin yang
berfungsi melisiskan bakteri dan
bersifat antibakteri dan antifungi.
Spesies Lalat B
Cawan Petri 1 :
sampel kultur air yang diambil dari
sebuah tabung yang berisi air steril
yang dicelupkan lalat secara
sempurna (seluruh tubuhnya
terbenam).
Cawan Petri 2 :
sampel kultur air yang diambil dari
sebuah tabung yang berisi air steril
yang dijatuhkan seekor lalat ke
dalamnya tanpa membenamkannya.
Hasil Penelitian:
Pada cawan petri 2, setelah
diidentifikasi ternyata media
ditumbuhi oleh koloni bakteri
patogen tipe Coynobacterium
dephteroid, yang merupakan
penyebab berbagai macam penyakit.
Adapun pada cawan 1, tumbuh
mikororganisme yang setelah
diidentifikasi merupakan bakteri
Actinomyces yang memproduksi
antibiotik. Bakteri ini biasanya
menghasilkan antibiotic yang dapat
diekstrak, yaitu actinomycetin dan
actinomycin yang berfungsi
melisiskan bakteri dan ersifat
antibakteri dan antifungi.
Spesies Lalat C
Cawan Petri 1 :
sampel kultur air yang diambil dari
sebuah tabung yang berisi air steril
yang dicelupkan lalat secara
sempurna (seluruh tubuhnya
terbenam).
Cawan Petri 2 :
sampel kultur air yang diambil dari
sebuah tabung yang berisi air steril
yang dijatuhkan seekor lalat ke
dalamnya tanpa membenamkannya.
Hasil Penelitian:
Pada cawan petri 2, setelah
diidentifikasi ternyata media
ditumbuhi oleh koloni bakteri
patogen tipe Staphylococcus sp.,
yang merupakan penyebab berbagai
macam penyakit. Adapun pada
cawan 1, tumbuh mikroorganisme
yang setelah diidentifikasi
merupakan bakteri Actinomyces
yang memproduksi antibiotik.
Bakteri ini biasanya menghasilkan
antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu
actinomycetin dan actinomycin yang
berfungsi melisiskan bakteri dan
bersifat antibakteri dan antifungi.
Hasil yang serupa diperoleh untuk
jenis lalat lain yang banyak
mengandung bakteri patogen
Salmonella sp. dan Proteus sp., yang
terhambat oleh pertumbuhan
Actinomyces.
Kesimpulan :
Masuknya lalat pada makanan
atau minuman, dengan dan
tanpa dicelup, ternyata
memberikan hasil berbeda yang
secara signifikan. Hal ini
membenarkan apa yang
disabdakan oleh Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam,
bahwa pada sayap lalat itu
terdapat penyakit sekaligus
penawarnya.
Dr. Amin Ridha, Dosen Penyakit
Tulang di Jurusan Kedokteran
Universitas Iskandariyah, telah
melakukan penelitian tentang hadits
lalatdan menegaskan bahwa di dalam
rujukan-rujukan kedokteran masa
silam ada penjelasan tentang
berbagai penyakit yang disebabkan
oleh lalat. Baru di zaman sekarang,
para pakar penyakit bisa
mengungkap rahasia ini, padahal
sudah dibongkar informasinya sejak
dahulu. Yaitu kurang lebih 30-an
tahun yang lalu mereka menyaksikan
dengan mata kepalanya bahwa obat
berbagai penyakit yang sudah kronis
dan pembusukan yang sudah
menahun adalah dengan lalat.
Subhanallah, 14 abad yang lalu,
seseorang bisa memberikan
informasi seperti ini tanpa ada riset.
Masihkah ada yang mencoba
menyangkal kerasulan Beliau ??
Maha benar Allah dan nyatalah
kebenaran Rasulullah Shallallahu
alaihi wa Sallam yang menjadi
penyampai wahyu-Nya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar