Rabu, 21 Maret 2012

Istana Nabi Sulaiman

Dikatakan kepadanya : " Masuklah
ke dalam istana. Maka tatkala dia
melihat lantai istana itu, dikiranya
kolam air yang besar, dan
disingkapkannya kedua betisnya".
Berkatalah Sulaiman : "
Sesungguhnya ia adalah istana
licin terbuat dari kaca" Berkatalah
Balqis :"Ya Tuhanku,
sesungguhnya aku telah berbuat
zalim terhadap diriku dan aku
berserah diri bersama Sulaiman
kepada Allah, Tuhan semesta
alam"."(QS An Naml 44)
Catatan sejarah mengungkapkan
pertemuan antara Sulaiman
dengan Ratu Saba berdasarkan
penelitian yang dilakukan negeri
tua Saba di Yaman Selatan.
Penelitian yang dilakukan
terhadap reruntuhan
mengungkapkan bahwa seorang
"ratu" yang pernah berada di
kawasan ini hidup antara 1000 s/
d 950 SM dan
melakukanperjalanan ke Utara
( ke Jerusalem).
Keterangan lebih terperinci
tentang apa yang terjadi diantara
dua orang penguasa, kekuatan
ekonomi dan politik dari dua
negara ini, pemerintahan mereka
dan hal lain yang lebih terperinci
semuanya diterangkan dalam
Surat An Naml. Kisah yang
meliputi sebagian besar surat An
Naml, memulai keterangannya
tentang ratu Saba berdasarkan
berita yang dibawa oleh seekor
burung Hud, salah satu tentara
nabi Sulaiman kepadanya :
Maka tidak lama kemudian
(datanglah hud-hud), lalu ia
berkata;"Aku telah mengetahui
sesuatu yang kamu belum
mengetahinya; dan kubawa
kepadamu dari negeri Saba suatu
berita penting yang diyakini.
Sesungguhnya aku menjumpai
seorang wanita yang memerintah
mereka, dan dia dianugerahi
segala sesuatu serta mempunyai
singgasana yang besar.
Aku mendapati dia dan kaumnya
menyembah matahari, selain
Allah; dan syaitan telah
menjadikan mereka memandang
indah perbuatan-perbuatan
mereka, lalu menghalangi mereka
dari jalan (Allah), sehingga
mereka tidak mendapat petunjuk,
agar mereka tidak menyembah
Allah Yang mengeluarkan apa
yang terpendam di langit dan di
bumi dan Yang mengetahui apa
yang kamu sembunyikan dan apa
yang kamu nyatakan.
Allah, tiada Tuhan Yang
Disembah kecuali Dia, Tuhan
Yang mempunyai Ársy yang
besar". Berkata Sulaiman :"Akan
kami lihat, apa kamu benar
ataukah kamu termasuk orang-
orang yang berdusta." ( QS An
Naml 22-27).
Setelah menerima berita dari
burung hud ini, Sulaimanpun
memberikan perintah sebagai
berikut :
Pergilah dengan (membawa)
suratku ini, lalu jatuhkanlah
kepada mereka kemudian
berpalinglah dari mereka, lalu
perhatikanlah apa yang mereka
bicarakan".(QS. An Naml: 28).
Setelah ini, al-Qur'an
mengemukakan kejadian yang
berkembang setelah Ratu Saba
menerima surat tersebut:
Berkata ia (Balqis) : "Hai
pembesar-pembesar,
sesunguhnya telah dijatuhkan
kepadaku sebuah surat yang
mulia. Sesungguhnya surat ini
dari Sulaiman dan sesungguhnya
(isinya): "Dengan menyebut
Nama Allah Yang Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang. Bahwa
janganlah kamu sekalian berlaku
sombong terhadapku dan
datanglah kepadaku sebagai
orang-orang yang berserah diri".
Berkata dia (Balqis) ; "Hai para
pembesar berilah aku
pertimbangan dalam urusanku
(ini) aku tidak pernah
memutuskan sesuatu persoalan
sebelum kamu berada dalam
majelis(ku)".
Mereka menjawab: "Kita adalah
orang-orang yang memiliki
kekuatan dan (juga) memiliki
keberanian yang sangat (dalam
peperangan), dan keputusan
berada di tanganmu; maka
pertimbangkanlah apa yang akan
kamu perintahkan".
Dia berkata: "Sesungguhnya raja-
raja apabila memasuki suatu
negeri, niscaya mereka
membinasakannya, dan
menjadikan penduduknya yang
mulia jadi hina; dan dan demikian
pulalah apa yang akan mereka
perbuat. Dan sesungguhnya aku
akan mengirimkan utusan
kepada mereka dengan
(membawa) hadiah dan (aku
akan) menunggu apa yang
dibawa kembali oleh utusan-
utusanku itu.
Maka tatkala utusan itu sampai
kepada Sulaiman, Sulaimanpun
berkata: Äpakah (patut) kamu
menolong aku dengan harta?
Maka apa yang diberikan oleh
Allah kepadaku lebih baik
daripada apa yang diberikan-Nya
kepadamu; tetapi kamu merasa
bangga dengan hadiahmu.
Kembalilah mereka sungguh
Kami akan mendatangi mereka
dengan bala tentara yang mereka
tidak kuasa melawannya, dan
pasti kami akan mengusir mereka
dari negeri itu (Saba) dengan
terhina dan mereka menjadi
(tawanan-tawanan) yang hina
dina".
Berkata Sulaiman: "Hai
pembesar-pembesar siapakah
diantara kamu sekalian yang
sanggp membawa
singgasananya kepadaku sebagai
orang-orang yang berserah diri".
Berkata Ifrit (yang cerdik) dari
golongan jin:"Aku akan datang
kepadamu dengan membawa
singgasana itu kepadamu
sebelum kamu berdiri dari
tempat dudukmu; sesungguhnya
aku benar-benar kuat untuk
membawanya lagi dapat
dipercaya".
Berkatalah seorang yang
mempunyai ilmu dari Al
Kitab:"Aku akan membawa
singgasana itu kepadamu
sebelum matamu berkedip".
Maka tatkala Sulaiman melihat
singgasana tersebut terletak
dihadapannya, iapun berkata :Ïni
termasuk karunia Tuhanku untuk
mencoba aku apakah aku
bersyukur atau mengingkari
(akan ni'mat-Nya). Dan
barangsiapa yang bersyukur
sesungguhnya dia bersyukur
untuk (kebaikan) dirinya sendiri
dan barangsiapa yang ingkar,
maka sesungguhnya Tuhanku
Maha Kaya lagi Maha Mulia".
Dia berkata: "Robahlah baginya
singgasananya; maka kia akan
melihat apakah dia mengenal
ataukah dia termasuk orang-
orang yang tidak mengenali
(nya)".
Dan ketika Balqis datang,
ditanyakanlah kepadanya:
"Serupa inikah singgasanamu?".
Dia menjawab: "Seakan-akan
singgasana ini singgasanaku,
kami telah diberi pengetahuan
sebelumnya dan kami adalah
orang-orang yang berserah diri".
Dan apa yang disembahnya
selama ini selain Allah,
mencegahnya ( untuk melahirkan
ke-Islamannya), karena
sesungguhnya ia dahulunya
termasuk orang-orang yang kafir.
Dikatakanlah kepadanya:
"Masuklah ke dalam istana". Maka
tatkala dia melihat lantai istana
itu, dikiranya kolam air yang besar
dan disingkapkannya kedua
betisnya". Berkatalah Sulaiman:
"Sesungguhnya ia adalah istana
licin terbuat dai kaca". Berkatalah
Balqis: ¼a, Tuhanku,
sesungguhnya aku telah berbuat
zalim terhadap diriku dan aku
berserah diri bersama Sulaiman
kepada Allah, Tuhan semesta
alam". (QS An Naml 29-44).
Sebuah peta yang menunjukkan
dua buah jalur perjalanan ratu
Saba.
Istana Sulaiman
Dalam surat dan ayat yang
menerangkan tentang ratu Saba,
Nabi Sulaiman juga disebutkan.
Dalam Al Qurán diceritakan
bahwa Sulaiman mempunyai
kerajaan serta istana yang
mengagumkan dan banyak
perincian lain yang diberikan.
Berdasarkan ini, Sulaiman
dapatlah dikatakan memiliki
teknologi yang maju dimasanya.
Di istananya terdapat berbagai
karya seni dan benda-benda
berharga, yang mengesankan
bagi semua yang menyaksikanya.
Pintu gerbang istana terbuat dari
gelas. Penyebutan Al Qurán dan
akibatnya terhadap ratu Saba
disebutkan dalam ayat berikut :
. Dikatakanlah kepadanya:
"Masuklah ke dalam istana". Maka
tatkala dia melihat lantai istana
itu, dikiranya kolam air yang besar
dan disingkapkannya kedua
betisnya". Berkatalah Sulaiman:
"Sesungguhnya ia adalah istana
licin terbuat dai kaca". Berkatalah
Balqis: ¼a, Tuhanku,
sesungguhnya aku telah berbuat
zalim terhadap diriku dan aku
berserah diri bersama Sulaiman
kepada Allah, Tuhan semesta
alam".(QS An Naml 44).
Setelah kuil Sulaiman
dihancurkan, satu-satunya
dinding/tembol kuil yang tersisa
diubah menjadi "Tembok
ratapan"oleh Yahudi. Setelah
penaklukan Jerusalem di abad 7,
kaum Muslim membangun
Masjid Umat dan Kubah Batu
dimana kuil tersebut dahulunya
berada. Dalam gambar disebelah
kanan tampak Kubah Batu.
Istana Nabi Sulaiman disebut
dengan "Solomon Temple/Kuil
Sulaiman" dalam literatur bangsa
Yahudi. Saät ini, hanya "Tembok
sebelah Barat" yang tersisa dari
bangunan kuil atau istana yang
masih berdiri, dan pada saat yang
bersamaan tempat ini dinamakan
"Tembok Ratapan/Wailing
Wall"oleh orang Yahudi. Alasan
mengapa istana ini, sebagaimana
banyak tempat lain yang berada
di Jerusalem kemudian
dihancurkan adalah dikarenakan
tindakan jahat serta
kesombongan dari bangsa
Yahudi. Hal ini diberitahukan oleh
Al Qurán sebagai berikut :
Dan telah Kami tetapkan
terhadap Bani Israil dalam kitab
itu: "Sesungguhnya kamu akan
membuat kerusakan di muka
bumi ini dua kali dan pasti kamu
akan menyombongkan diri
dengan kesombongan yang
besar". Maka apabila datang saat
hukuman bagi (kejahatan)
pertama dari kedua (kejahatan)
itu, Kami datangkan kepadamu
hamba-hamba Kami yang
mempunyai kekuatan yang besar,
lalu mereka merajalela di
kampung-kampung, dan itulah
ketetapan yang pasti terlaksana.
Kemudian Kami berikan
kepadamu giliran untuk
mengalahkan mereka kembali
dan Kami membantumu dengan
harta kekayaan dan anak-anak
dan Kami jadikan kamu kelompok
yang lebih besar. Jika kamu
berbuat baik (berarti) kamu
berbuat baik bagi dirimu sendiri
dan jika kamu berbuat jahat,
maka (kejahatan) itu bagi dirimu
sendiri, dan apabila datang saat
hukuman bagi (kejahatan) yang
kedua, (Kami datangkan orang-
orang lain) untuk menyuramkan
muka-muka kamu dan mereka
masuk ke dalam masjid,
sebagaimana musuh-musuhmu
memasukinya pada kali pertama
dan untuk membinasakan
sehabis-habisnya apa saja yang
mereka kuasai.(QS al Isra 4-7).
Kuil Sulaiman memiliki teknologi
yang paling maju saat itu dan
pemahaman estetika yang
unggul. Pada gambar di atas
ditunjukkan pusat kota Jerusalem
selama masa pemerintahan Nabi
Sulaiman.
1) Pintu Barat daya
2) Istana Ratu
3) Istana Sulaiman
4) Pintu gerbang dengan 32 pilar
5) Gedung pengadilan
6) Hutan Libanon
7) Kediaman pendeta tingkat
tinggi
8) Pintu masuk ke kuil
9) Alun-alun kuil
10) Kuil Sulaiman
Seluruh kaum yang disebutkan
dalam bab-bab terdahulu patut
mendapatkan hukuman karena
pemberontakan mereka dan
ketidak bersyukuran mereka atas
karunia Allah, dan makanya
merekapun ditimpa bencana.
Setelah berpindah-pindah dari
satu tempat ke tempat lain tanpa
negara dan wilayah, dan akhirnya
menemukan sebah rumah di
tanah suci pada masa Sulaiman,
bangsa Yahudi sekali lagi
dihancurkan karena perilaku
mereka yang diluar batas, dan
karena tindakan mereka yang
merusak dan membangkang.
Yahudi modern yang telah
menetap di daerah yang sama
dengan daerah dimasa lalu,
kembali menyebabkan kerusakan
dan "berbesar hati dengan
kesombongan yang luar biasa"
sebagaimana mereka lakukan
sebelum peringatan yang
pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar