Sabtu, 24 Maret 2012

China Akan HentikanPengambilan OrganTubuh Tahanan

China bertekad untuk
menghentikan praktik
pengambilan organ tubuh
dari para tahanan dalam
waktu lima tahun mendatang.
Media resmi Xinhua mengutip
Wakil Menteri Kesehatan
Huang Jiefu yang mengatakan,
uji coba untuk donor organ
sukarela sudah dilaksanakan
di sejumlah kawasan. "Tekad
untuk menghentikan
sumbangan organ tubuh dari
para tahanan mencerminkan
jalan keluar yang ditempuh
pemerintah."
Huang Jiefu menambahkan,
organ dari para tahanan tidak
ideal karena biasanya sudah
terinfeksi sehingga
mempengaruhi tingkat hidup
dari orang-orang yang
melakukan cangkok organ
tubuh.
Angka resmi dari Kementerian
Kesehatan Cina menyebutkan
setiap tahunnya, sekitar 1,5
juta orang di Cina
membutuhkan transplantasi.
Namun, hanya 10.000 saja
yang bisa dipenuhi.
Diperkirakan sekitar dua
pertiga dari pasokan organ
tubuh untuk transplantasi
berasal dari para tahanan.
Para pegiat hak asasi manusia
menyebutkan tahanan dipaksa
untuk menyumbangkan organ
tubuh.
Mereka juga memperkirakan
setiap tahunnya ribuan
tahanan dieksekusi di China,
dan organ tubuh mereka
diambil. Namun, Pemerintah
China berulang kali
membantah keras tuduhan
tersebut.
Tujuan utama
Dalam waktu lima tahun
mendatang, China akan
mengandalkan pengadaan
organ tubuh melalui
sumbangan secara sukarela.
Sebuah petunjuk tentang
imbalan keuangan, baik bagi
donor organ tubuh maupun
keluarganya, akan disusun
untuk mendorong donor
sukarela tersebut.
Namun, sejumlah pihak
meragukan donor sukarela
karena budaya menyumbang
organ tubuh tampaknya masih
sulit untuk dikembangkan
dalam waktu singkat.
Wartawan BBC di Beijing,
Martin Patience, melaporkan
bahwa budaya China masih
mengharapkan orang
dimakamkan dengan tubuh
yang utuh.
China juga merupakan salah
satu tujuan utama bagi
sejumlah warga di kawasan
Asia—termasuk Indonesia—
untuk mendapatkan
transplantasi organ tubuh.
Menteri BUMN Indonesia
Dahlan Iskan pada tahun 2008
juga menjalani operasi
cangkok hati di China.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar