Rabu, 21 Maret 2012

Kecewa Tak PernahBunuh Musuh di Afghan,Tentara Inggris TembakJanda

Aaron Wilkinson (Daily Mail) London,
Seorang mantan prajurit muda Inggris
yang pernah bertugas di Afghanistan
menembak mati seorang janda di depan
rumahnya. Hal ini dilakukannya karena
ingin merasakan bagaimana rasanya
menembak seseorang.
Aaron Wilkinson (25) didiagnosis
menderita stres traumatik pasca
menjalankan tugasnya selama 6 bulan di
Afghanistan. Wilkinson menjadi terobsesi
dengan tugas militernya tersebut. Di
Afghanistan, Wilkinson sama sekali belum
pernah terlibat baku tembak dan dia
merasa kecewa dengan hal itu.
"Dia putus asa karena sangat ingin tahu
bagaimana rasanya menembak
seseorang -- hal yang tidak pernah dia
lakukan ketika berada di Afghanistan,"
ujar jaksa penuntut umum, Richard
Mansell, saat membacakan dakwaan
terhadap Wilkinson di Pengadilan Tinggi
Bradford dan dilansir oleh Daily Mail,
Rabu (21/3/2012).
Stres yang diderita Wilkinson ini
memuncak pada Januari 2011 lalu, ketika
si janda, Judith Garnett (52) yang
merupakan pemilik rumah yang disewa
Wilkinson secara gratis, memarahinya.
Judith menyebut Wilkinson 'malas,
bodoh dan kejam' serta memintanya
untuk keluar dari rumah yang dia tinggali
selama ini.
Terbawa emosi, Wilkinson langsung
menembak Judith sebanyak 3 kali dari
jarak dekat. Ibu dua anak itu pun tewas
seketika. Namun Wilkinson langsung
menelepon panggilan darurat 999 dan
memberitahukan apa yang terjadi.
"Saya telah melakukan hal yang benar-
benar mengerikan. Saya tenggelam
dalam kegilaan saya," ucap jaksa
menirukan perkataan Wilkinson kepada
operator 999 saat itu.
Jaksa Mansell mengatakan, Wilkinson
ditempatkan di Afghanistan sejak tahun
2009. Wilkinson, lanjutnya, merasa
sangat bangga dengan luka yang
didapatnya di sana. Dia bahkan
menyimpan pecahan peluru yang
melukainya tersebut dalam botol.
Sejak pulang dari Afghanistan, Wilkinson
sangat bersemangat berbicara soal
senjata. "Dia mengakui fakta bahwa
dirinya tidak pernah membunuh tentara
musuh ketika beraksi (di Afghanistan)
dan nampaknya dia sangat kecewa,"
tutur Mansell.
"(Motifnya adalah) Kekagumannya
terhadap senjata dan keinginannya
membunuh serta keinginannya untuk
mengetahui bagaimana rasanya
menembak seseorang. Selain itu, dia juga
merasa kecewa dengan kritikan (yang
dilontarkan Judith) dan hilang
kesabaran," imbuhnya.
Sebelum dan setelah bertugas di
Afghanistan, Wilkinson telah lama tinggal
di sebuah bungalow milik Judith.
Wilkinsons juga bekerja sebagai penjaga
peternakan kecil yang dimiliki Judith.
Sebelum insiden penembakan terjadi,
Judith marah karena Wilkinson malas
bekerja.(aneh bgt ya gan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar