Sabtu, 06 Juli 2013

Kisah Sahabat Nabi Yang Menemukan Dajjal Di Pulau Misterius

Namanya Tamim bin Aus bin
Kharijah Ad-Dari, Abu
Ruqayyah. Beliau salah seorang
shahabat rasul yang mulia.
Namanya tidak asing bagi kaum
muslimin, masuk islam ketika
Rasulullah di Madinah.
Sepeninggal Khalifah Utsman bin
Affan, Tamim meninggalkan kota
Madinah dan menetap di Baitul
Maqdis hingga meninggal di sana
pada tahun 40 H.
Shahabat inilah yang pernah
melihat Dajjal dengan kedua
matanya. Shahabat ini pulalah
yang pernah berbicara dan
mendengar pembicaraan Dajjal
dengan kedua telinganya.
Sebelum islam, Tamim beragama
nasrani. Saat dirinya nasrani
itulah dia melihat Dajjal. Hingga
kemudian Allah lapangkan
dadanya untuk menerima islam
dan ia beritakan kisahnya kepada
Rasulullah saw.
Di Mana Tamim Ad-Dari melihat
Dajjal? Bagaimana kisahnya ?
Seperti yang dilansir zizaal.
Tiba saatnya kita baca bersama
sebuah riwayat shahih mengenai
Dajjal dalam sebuah hadits yang
dikenal dikalangan ulama dengan
sebutan Hadits Jassasah. Hadits
ini dikisahkan seorang
shahabiyah, Fathimah binti Qois
Ra.
‘Amir bin Syarohil Asy-Sya’bi
berkata kepada Fathimah bintu
Qais: “Kabarkan kepadaku
sebuah hadits yang kau dengar
dari Rasulullah SAW yang tidak
kamu sandarkan kepada
seorangpun selain beliau.”
Fathimah mengatakan: “Jika
engkau kehendaki akan aku
sampaikan.” “Iya berikan aku
hadits itu.” jawab Asy Syabi.
Fatimahpun berkisah : “Suatu
hari Aku mendengar seruan
orang yang berseru. Penyeru
Rasulullah saw menyeru:
“Ashsholatu jamiah !”
Akupun segera keluar menuju
masjid. Aku shalat bersama
Rasulullah saw dan aku berada
pada shaf wanita yang langsung
berada di belakang shaf laki-laki.
Tatkala Rasulullah selesai dari
shalat, beliau duduk di mimbar
dan tertawa seraya mengatakan:
“Hendaknya masing-masing
kalian tetap berada di tempat
shalatnya !” Lalu beliau bersabda:
“Tahukah kalian, mengapa aku
kumpulkan kalian ?”
Para Shahabat menjawab: “Allah
dan Rasul-Nya lebih
mengetahui!”
Kemudian Rasulullah saw
kembali bersabda dengan kisah
yang cukup panjang, beliau
berkata:
“Sesungguhnya demi Allah,
tidaklah aku kumpulkan kalian
untuk sesuatu yang
menggembirakan atau
menakutkan kalian, namun aku
kumpulkan kalian karena tamim
Addari.”
“Dahulu ia seorang nasrani yang
kemudian datang berbaiat
(memberikan sumpah setia) dan
masuk islam serta mengabariku
sebuah kisah yang kisah itu sesuai
dengan apa yang pernah aku
kisahkan kepada kalian tentang
Al-Masih Ad-Dajjal.”
Ia memberitakan bahwa ia naik
kapal bersama 30 orang dari
kabilah Lakhm dan Judzam.
Ditengah perjalanan, mereka
dipermainkan badai ombak
hingga berada di tengah laut
selama satu bulan sampai mereka
terdampar di sebuah pulau di
tengah lautan tersebut saat
tenggelam matahari merekapun
duduk di perahu-perahu kecil.
Mereka pun memasuki pulau
tersebut hingga menjumpai
binatang yang berambut sangat
lebat dan kaku hingga mereka
tidak tahu mana kubul mana
dubur karena demikian lebat
bulunya.”
Merekapun berkata: “Celaka,
kamu ini apa?
ia menjawab: “Aku adalah al-
jassasah .”
Merka mengatakan: “Apakah al
jasasah itu ?.
Ia berkata: “Wahai kaum
pergilah klian kepada seorang
lelaki yang ada dalam rumah
ibadah itu sesungguhnya ia
sangat merindukan berita
kalian!”
Berkata Tamim: “Ketika dia
menyebutkan untuk kami seorang
laki-laki, kami menjadi khawatir
kalau-kalau binatang itu ternyata
setan. Kamipun bergerak menuju
kepadanya dengan cepat sehingga
kami masuk ke tempat ibadah
itu.”
“Ternyata didalamnya ada orang
yang paling besar yang pernah
kami lihat, dan paling kuat
ikatannya. Kedua tangannya
terikat dengan leher, antara dua
lutut dan dua mata kaki terikat
dengan besi.”
Kami katakana kepadanya:
“Celaka, kamu ini apa?”
Ia menjawab: “Kalian telah
mampu mengetahui tentang aku,
maka beritakan kepadaku siapa
kalian ini
Rombongan Tamim menjawab:
“Kami ini orang-orang Arab
kami menaiki kapal ternyata kami
bertepatan mendapati laut sedang
bergelombang luar biasa sehingga
kami dipermainkan ombak
selama satu bulan sampai hingga
terdampar di pulamu ini.
Kamipun naik perahu-perahu
kecil memasuki pula ini dan
bertemu dengan binatang yang
sangat lebat dan kaku rambutnya
tidak diketahui mana kubul dan
mana dubur karena lebat
rambutnya.
Kamipun mengatakan: “Celaka
kamu, kamu ini apa?”
Ia menjawab: Aku adalah jasasah.
Kamipun bertanya: Apa itu
Jassasah, Ia malah berkata:
Wahai kaum pergilah kalian
kepada laki-laki yang ada dalam
rumah ibadah itu sesungguhnya
ia sangat merindukan berita
kalian.”
Kami pun segera menuju
kepadamu, kami khawatir kalau
binatang itu ternyatra setan
Lalu orang itu mengatakan:
“Kabarkan kepadaku tentang
pohon-pohon korma di Baisan
Kami mengatakan: Tentang apa
engkau meminta beritanya ?”
Dia berkata: “Aku bertanya
kepada kalian tentang pohon
korma apakah masih berbuah.”
Kami menjawab: iya
Ia mengatakan: “Sesungguhnya
hampir hampir dia tidak akan
mengeluarkann buahnya.”
“Kabarkan pula kepadaku
tentang danau Thobariyah ?”
tanya orang ini.
Kami menjawab: “Tentang apa
engkau meminta beritanya?”
“Apakah masih ada airnya,
jawabnya.
Mereka menjawab: Danau itu
banyak airnya
Dia mengatakan: Sesungguhnya
hampir-hampir air akan hilang.
Kabarkan kepadaku tentang mata
air Zughor
Mereka mengatakan: Tentang
apa kamu minta berita?
Apakah di mata air itu masih ada
airnya? Dan apakah penduduk
masih bertani dengan airnya?
Jawab Dajjal
Kami menjawab: “Iya, mata air
itu deras airnya dan penduduk
bertani dengannya.”
Ia berkata: “Kabarkan kepadaku
tentang nabi ummiyyin apa yang
dia lakuakan ?”
Mereka menjawab: “Ia telah
muncul dari Makkah dan tinggal
di Yatsrib.”
Ia mengatakan: “Apakah orang-
orang arab memeranginya?”
Kami menjawab: “Ya.”
Ia mengatakan lagi: “Apa yang ia
lakukan terhadap orang-orang
Arab.”
Maka kami beritakan bahwa ia
telah menang atas orang-orang
arab dan mereka taat kepadanya
Ia mengatakan: “Itu sudah
terjadi?”
Kami katakan: “Ya.”
Ia mengatakan: “Sesungguhnya
baik mereka untuk taat
kepadanya.”
“Sekarang aku akan beritakan
kepada kalian tentang aku:
“Sesungguhnya aku adalah Al-
Masih dan hampir-hampir aku
diberi izin untuk keluar, hingga
aku keluar lalu berjalan di bumi
dan tidak kutinggalkan satu
negeripun kecuali aku akan turun
padanya dalam waktu 40 malam
kecuali Mekah dan Thaybah,
keduanya haram bagiku. Setiap
kali aku akan masuk pada salah
satu kota ini, malaikat
menghadangku dengan pedang
terhunus di tangan
menghalangiku darinya dan
sesungguhnya pada tiap celah ada
para malaikat yang menjaganya.
Fatimah mengatakan: Maka
Rasulullah saw bersabda dengan
menusukkan tongkat di mimbar
sambil mengatakan: “Inilah
Thaiybah, Inilah Thaiybah, Inilah
Thaiybah, yakni Kota Madinah.”
Apakah aku telah beritahukan
kalian tentang hal itu ?
Orang-orang menjawab: Iya
Nabi berkata: Sesungguhnya
cerita Tamim menakjubkanku,
kisahnya sesuai dengan apa yang
aku ceritakan kepada kalian
tentang Dajjal serta tentang
mekah dan madinah.
Kemudian beliau bersabda:
Ketahuilah bahwa ia berada di
lautan Syam atau lautan Yaman,”
Oh, tidak! Bahkan dari arah
timur! Tidak Dia dari arah timur,
Tidak Dia dari arah timur dan
beliau mengisyaratkan
dengantangan ke arah timur
Hadits Jassasah diriwayatkan
Imam Muslim dalam Shahihnya
Kitabul Fitan Wa Asyrotis Sa’ah.
bab Qishoshul Jassasah (4/2261
no. 2942).
Demikian pembaca, kisah nabawi
yang penuh ibroh mengisahkan
perjalanan Tamim Ad-Dari yang
menegangkan namun perjalanan
itu menjadi salah satu sebab dia
mendapatkan hidayah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar