Rabu, 24 Juli 2013

Allah Yang Menjamin Rezeki Kita -> Hikmah dari cerita Nabi Sulaiman

Kisah Nabi Sulaiman memohon ijin
untuk memberi makan Makhluq yang
ada di dunia barang sehari saja.semoga
bisa kita ambil hikmahnya. Pada suatu
ketika, Nabi Sulaiman menyampaikan
sebuah munajat kepada Allah Azza wa
Jalla. Sebagai Nabi yang telah diberi
keleluasaan untuk menguasai bangsa
jin, hewan dan angin, serta dianugerahi
harta kekayaan yang berlimpah, telah
membuat Nabi Sulaiman merasa bahwa
ia sanggup memberi makanan kepada
setiap makhluk yang menjadi penduduk
di kerajaannya. Oleh karena itu, ia
bermunajat kepada Allah agar diberi
izin untuk memberi makan pada setiap
makhluk yang ada di kerajaannya
selama satu tahun penuh. Allah Taala
kemudian menjawab munajat Nabi
Sulaiman tersebut dengan berfirman:
"Engkau sekali-kali tak akan dapat
melakukan haJ itu." Akan tetapi Nabi
Sulaiman tetap bersikeras. Ia memohon
kepada Allah agar diberi izin untuk
membagikan makanan kepada seluruh
makhluk hanya dalam tempo sehari
saja. Maka Allah mengizinkan kepada
Nabi Sulaiman melakukan hal itu
untuk membuktikan kekuasaan-Nya.
Nabi Sulaiman segera melaksanakan
hajatnya itu. Ia memerintahkan kepada
anak buahnya agar membuat hidangan
makanan yang jumlahnya memenuhi
sebuah lapangan yang sangat besar.
Saking besarnya lapangan itu, sampai-
sampai dituturkan dalam riwayat
tersebut, bahwa panjang hidangan
makanan itu mencapai perjalanan satu
bulan. Demikian pula halnya dengan
jumlah ukuran lebarnya.Setelah
mempersiapkan hidangan yang sangat
banyak itu, Nabi Sulaiman
memerintahkan kepada semua makhluk
untuk mengelilingi hidangan itu, agar
tidak menjadi rusak.
Usai Nabi Sulaiman menyiapkan segala
sesuatunya, Allah berfirman kepadanya:
"Makhluk manakah yang akan engkau
suruh mulai menyantap makanan itu
terlebih dahulu?"
Nabi Sulaiman menjawab: "Aku mohon
agar Engkau menghadapkan penduduk
darat dan sekaligus penduduk laut agar
menyantap hidangan ini terlebih
dahulu." Namun Allah tak segera
menuruti apa yang dikatakan oleh Nabi
Sulaiman tersebut. Allah hanya
mendatangkan seekor ikan yang besar
saja dari sekian banyak ikan yang hidup
di laut.Ikan besar itu pun diletakkan
Allah di hadapan hidangan yang telah
disajikan oleh Nabi Sulaiman.
Selanjutnya, ikan itu mengangkat
kepalanya dan berbicara kepada Nabi
Sulaiman. "Hai Sulaiman.,
Sesungguhnya Allah telah menjadikan
rezekiku berada di tanganmu hari ini,"
ujar ikan itu."Ambillah makanan itu
hingga engkau merasa kenyang," kata
Nabi Sulaiman. Ikan itu pun segera
melahap hidangan yang telah disiapkan
oleh Nabi Sulaiman. Hanya dalam
hitungan detik, seluruh hidangan itu
habis dilahap oleh sang ikan. Setelah
hidangan habis, ikan itu berkata: "Hai
Sulaiman, sesungguhnya aku belum
merasa kenyang, meski telah
menyantap seluruh hidangan yang
engkau sajikan." Melihat kejadian itu,
Nabi Sulaiman menjadi tersadar, bahwa
sesungguhnya hanya Allah sajalah yang
dapat memberi rezeki kepada seluruh
makhluk-Nya hingga mereka merasa
kenyang.
Sedangkan Nabi Sulaiman yang sudah
menyiapkan makanan begitu banyak
dan dengan susah payah, pada akhirnya
toh tak dapat membuat satu ekor ikan
pun merasakan kenyang.Apalagi jika ia
menyuguhkan makanan kepada seluruh
makhluk yang ada di muka bumi ini.
Tentunya, ia pun akan merasa sangat
lelah dan tak mampu. Bahkan, untuk
makanan seekor ikan saja, sang ikan
tetap belum merasa kenyang dalam
satu kali makan. Apalagi jika ia harus
menyiapkan makanan untuk satu hari
bagi ikan itu dan seluruh makhluk
yang ada di bumi. Maka, sudah barang
tentu, tak ada daya dan kekuatan pada
seorang makhluk pun untuk dapat
memberi rezeki kepada makhluk
lainnya.
Hanya Allah Zat Yang Maha Memberi
rezeki sajalah yang mampu
melakukannya dengan sangat
sempurna. Nabi Sulaiman pun akhirnya
jatuh tersungkur dan bersujud di
hadapan Allah. Ia menyadari betul di
mana letak kelemahan- nya sebagai
makhluk, yang notabene tak akan
dapat melakukan sesuatu pun kecuali
atas kehendak dan rahmat Allah.
Dalam sujudnya itu, Nabi Sulaiman
berkata: "Mahasuci Allah, Zat yang
telah menanggung rezeki bagi seluruh
makhluk yang diberi rezeki, tanpa Dia
merasakannya sama sekali." Disadur dari
buku Mutiara Hikmah, Kisah Para
Kekasih Allah.salam sehat from Ericseptian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar