Minggu, 05 Agustus 2012

Kekejaman Rezim Syiah Suriah: Wanita SunniDiperkosa & Ditelanjangi

– Kejadian dan tragedi
di Suriah mungkin hampir tak terdengar oleh
muslim Indonesia. Kalau pun tahu, hanya
sebatas berita dan sumber katanya. Padahal
hakekat yang terjadi di Suriah berupa kekejaman
atas muslim Ahlus Sunnah sangat menyayat hati.
Alhamdulillah, pada Sabtu malam (25/02/2012),
Syaikh dari Suriah, Syaikh Ghayyats Abdul Baqi
Ibrahim, berkunjung ke Islamic Center Al-Islam,
Jl. Kampung Sawah 39 A Pondok Melati Bekasi,
Jawa Barat memberikan kuliah di Masjid Al-Islam
tentang perihal situasi dan kondisi umat Islam
Suriah. Selain kaum muslimin Bekasi dan
sekitarnya, Majelis ini dihadiri dan diberi
sambutan oleh Ustadz Farid Ahmad Okbah, Lc
dan Ustadz Hartono Ahmad Jaiz.
Syaikh Ghayyats berbicara dalam 2
permasalahan. Pertama, tentang penguasa di
Suriah yang menganut aqidah Syi’ah Nusairiyah.
Pada sesi ini beliau menjelaskan tentang
kesesatan-kesesatan sekte Syi’ah Nusairiyah.
Termasuk dari kesesatan sekte Nusairi adalah
meyakini tidak wajibnya sholat 5 waktu, puasa,
zakat dan halalnya khamer serta zina. Tidak
hanya itu, sekte Nusairi juga punya permusuhan
dengan Ahlus Sunnah.
Perlakuan kejam pun dilakukan mereka terhadap
Ahlus Sunnah ketika mereka mendapatkan
kesempatan. Bahkan sejarah menyaksikan bahwa
mereka senantisa berdiri bersama orang kafir
memerangi ummat Islam.
Kedua, beliau menyampaikan tentang keadaan
kaum muslimin dan penduduk Suriah.
Penduduk Suriah berjumlah sekitar 20 juta jiwa.
80% adalah muslim Ahlus Sunnah, 10% sekte
Syi’ah Nusairiyah, 5% Nasrani dan 5% penganut
paham bathiniyyah (sempalan Syi’ah). Namun
dengan jumlah yang minoritas ini (yaitu 5%),
kaum Nusairi mampu menempati tempat
strategis dipemerintahan.

Kekejaman Kaum Syi'ah Nusairiyah Terhadap
Ahlus Sunnah Saat Mereka Berkuasa
Ratusan jamaah yang hadir mendengarkan
penjelasan Syaikh Ghayyats dengan penuh
khidmat. Jamaah yang datang dari luar Bekasi
pun begitu antusias.
Syaikh Ghayyats malam itu menceritakan
kekejaman rezim Asad yang amat kelewat batas
terhadap Ahlus Sunnah. Sampai-sampai beliau
mengambil pernyataan HAM bahwa apa yang
dilakukan pemerintah Asad lebih kejam daripada
binatang buas.
“Pada 1975 si Penjahat Hafizh Asad
menghancurkan masjid-masjid di Damaskus dan
Hama, menangkap para ulama Suriah dan
menutup sekolah-sekolah islam dan pesantren
pesantren di Suriah. Dan pada tahun 1980 M dia
melakukan kejahatan besar, memenjarakan
banyak kalangan baik dari para ulama besar,
wartawan, dokter, arsitek, orang-orang
universitas, jurnalistik, dan pejabat. Si penjahat
ini mengirim pasukan berupa polisi khusus
dibawah pimpinan saudaranya Rif’at Asad
kemudian ia membunuh para tahanan. Dalam
sehari yang mati 1200 orang tahanan” tegas
ulama yang saat ini berkewarganegaraan Saudi.
Kemudian beliau melanjutkan penjelasannya
tentang kejahatan Nusairi yang berkuasa. Beliau
berkata; “Pada tahun 1982 M, tentara Suriah
yang dipimpin oleh si Rif’at Asad dibawah
pengawasan langsung Hafizh Asad (ayah Bashar
Al Asad), menyerang kota Hama. Kota Hama di
Suriah adalah kota para ulama, kota ilmu syar’i
dan banyak masjid-masjid.
Didalamnya, masya Allah, ada ribuan masjid,
ratusan sekolah-sekolah. Dan orang-orang sana
adalah orang yang komitmen dengan dinul
Islam, wanitanya senantiasa menjaga hijab. Maka
dia menginginkan kota ini agar rusak. Karena
beberapa saudara kami Ahlus Sunnah disana
mengangkat panji jihad. Maka si penjahat itu
mengirim pasukan. Selama 2 minggu kota ini
diserang dengan meriam, tank, rudal dan
pesawat tempur. Dan kejahatan ini telah
menjatuhkkan korban 50 ribu dari penduduk
Hama yang Ahlus Sunnah” paparnya dengan
nada meninggi.

Syaikh Ghayyats mengatakan bahwa pasukan
Rif’at Asad memperlakukan kota Hama dengan
seenaknya, sebagaimana Tartar memperlakukan
Baghdad.
Pasukan tersebut memasuki kota kemudian
mereka memperkosa wanita-wanitanya,
mengeluarkan janin dari tubuh wanita hamil,
mereka mengumpulkan para ulama dan keluarga
mereka kemudian menggiringnya kejalan dan
membunuh mereka dengan peluru panas secara
massal. Tidak Cuma itu, mereka juga
menghancurkan madrasah-madrasah, masjid-
masjid, gudang makanan dan penampungan air.
Mereka juga mengeluarkan wanita-wanita yang
menjaga kehormatan mereka ke jalan-jalan
dalam keadaan telanjang, wal ‘iyadzu billah.
Mereka memenjarakan 30 puluh ribu warga
Hama dan yang 20 ribu mati karena penyiksaan
tentara.

Ternyata kejahatan terhadapa Ahlus Sunnah ini
tidak hanya terbatas di Suriah. Pemerintahan
Asad dengan pasukannya juga membunuh
ribuan pengungsi Palestina di Lebanon dan juga
warga Lebanon muslim Ahlus Sunnah. Mereka
membunuh warga Palestina lebih banyak
daripada orang Yahudi Israel membunuh warga
Palestina. Laa haula wala Quwwata Illa Billah.
Makanya beliau mengatakan bahwa Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahullah- memvonis
mereka lebih jahat dari Yahudi dan Nasara.
[widad, usamah]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar